Jumat, 04 Februari 2011

KRISIS MESIR

Krisis politik Mesir

Mubarak: Mundur Picu Kerusuhan di Mesir

Presiden Mesir Hosni Mubarak (Foto: Reuters)
KAIRO - Presiden Husni Mubarak mengklaim jika dirinya mundur, maka Mesir dipastikan akan rusuh. Ia sempat menyatakan dirinya sudah muak dengan keadaan saat ini.

"Saya sudah muak. Setelah 62 tahun mengabdi kepada negara, sepertinya sudah cukup bagi saya dan saya ingin pergi," ungkap Presiden Mubarak seperti dikutip Reuters, Jumat (4/2/2011).

"Namun bila saya mengundurkan diri hari ini, akan ada kerusuhan besar di Mesir. Saat ini yang saya pikirkan hanyalah negara," ucap presiden yang telah berkuasa di Mesir selama 30 tahun tersebut.

Pengunjuk rasa anti-pemerintah yang mencapai 10 ribu orang terus berkumpul di Tahrir Square hingga saat ini. Mereka terus menentang pemberlakukan jam malam dan tetap bertahan di tempat itu hingga Mubarak mundur dari jabatannya.

Presiden Mubarak sendiri menyalahkan kelompok Ikhwanul Muslimin atas kekerasan yang terjadi. Ia juga mengaku tidak bertanggung jawab atas aksi kekerasan tersebut.
 "Saya tidak senang dengan kondisi terakhir. Saya tidak ingin menyaksikan warga Mesir saling berperang" celoteh Mubarak.

Sebagai langkah untuk menenangkan suasana, Wakil Presiden Omar Suleiman mengundang Ikhwanul Muslimin untuk berdialog dengan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar